Go,, Eksperiment

SUSU DARI BAHAN UBI JALAR


KOMPAS.com | Rabu, 23 September 2009 | Kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta membuat susu prebiotik dari ubi jalar merah. Selain berkhasiat menjaga kesehatan saluran pencernaan, inovasi pangan ini kaya akan kandungan provitamin A. Pembuatannya pun relatif mudah.

Mahasiswa itu adalah M Noorcahya Eka Sakti, Fatwa Eka Widarti, dan M Syaifudin dari Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

”Ubi jalar merah mempunyai kandungan provitamin A atau retinol dalam jumlah tinggi, yaitu 2.310 mikrogram dalam setiap 100 gram. Kandungan retinol ini tidak hilang setelah pengolahan,” kata Ketua Kelompok Noorcahya di Yogyakarta, Selasa (22/9).

Kandungan provitamin A dalam ubi jalar merah (Ipomea batatas) setara dengan satu tablet vitamin A dan lebih tinggi dari bayam ataupun kangkung. Produk susu ini akan tepat dikembangkan di Indonesia karena menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1995, tingkat pemenuhan vitamin A di Indonesia rendah.

Pembuatan susu prebiotik yang menjadi finalis Program Kreativitas Direktorat Pendidikan Tinggi 2008 itu cukup sederhana. Ubi jalar merah yang telah dikupas dan dicuci dimasukkan dalam wadah berisi air dengan perbandingan 1:2.

Campuran ini kemudian dipanaskan pada suhu 70 derajat celsius selama 30 menit. Setelah dingin dan dipisahkan dari materi padatnya, materi cair diendapkan selama semalam untuk diambil pati dari sarinya. Susu bisa ditambah aroma dan perasa agar disukai anak-anak.

Noorcahya mengatakan, sari ubi jalar merah ini mengandung prebiotik yang berguna memelihara keseimbangan flora pada saluran pencernaan. Kandungan ini mirip nutrisi yang terdapat pada susu fermentasi.

Nutrisi

Menurut uji nutrisi, produk yang telah diujicobakan di Dusun Mlati Krajan, Sendangadi, Mlati, Sleman, tersebut mengandung kalsium, serat kasar, protein, karbohidrat, dan vitamin A.

”Tetapi setelah disterilisasi, daya tahan susu prebiotik ini hanya tiga hari karena karbohidrat mudah terdegradasi,” ujarnya.

Anggota Staf Hubungan Masyarakat FMIPA UNY, Dedy Herdito, mengatakan, pihak fakultas berusaha menggalakkan penelitian dan inovasi oleh mahasiswa. Penelitian diutamakan pada pemanfaatan bahan-bahan yang selama ini dibuang dan dianggap tidak berguna.

Menurut Dedy, sebagian besar penelitian mahasiswa FMIPA UNY merupakan inovasi di bidang pangan. Hal ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa makanan tetap dibutuhkan dalam kondisi apa pun.

Sejumlah inovasi lain dari mahasiswa FMIPA UNY di antaranya bubur instan dari sukun, permen lunak dari buah kersen, dan saus dari buah labu. ”Seaneh apa pun idenya, mereka didorong terus meneliti dan membuat ide yang nyeleneh menjadi mungkin diwujudkan,” ujarnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Man Jadda wa Jada

 

Man Jadda Wa Jada!!!!!



Anda pernah mendengar ungkapan Man Jadda Wa Jada? Namun sudahkah Anda mengaplikasikan prinsip ini? Banyak sudah tahu namun masih sedikit yang mengaplikasikannya.
Banyak contoh yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang tidak menerapkan prinsip ini. Mereka cepat menyerah, berhenti berusaha, dan menyerah pada nasib.
Ciri utamanya ialah suka mengatakan “saya tidak bisa”.
OK, bagi yang tahu artinya, man jadda wa jada berarti barangsiapa bersungguh-sungguh pasti dapat. Setahu saya, ini bukan hadist, meski menggunakan bahasa Arab. Mungkin sejenis pepatah Arab tetapi mengandung makna yang dalam.
Kata kunci dalam pepatah ini ialah jadda atau bersungguh-sungguh. Jadi, sejauh mana Anda sudah mengaplikasikan pepatah ini ialah sejauh mana Anda bersungguh-sungguh.
Silahkan Anda periksa pertanyaan berikut dan jawablah dalam hati Anda. Silahkan Anda ukur diri Anda tanpa dalih tanpa alasan (jika bersungguh-sungguh ingin maju).
  • Sudahkah Anda bersungguh-sungguh melihat peluang. Coba lihat catatan Anda, sudah seberapa banyak potensi peluang yang Anda catat?
  • Seberapa dalam Anda meneliti sebuah ide bisnis?
  • Seberapa banyak ide-ide mengoperasikan bisnis yang sudah Anda coba?
  • Seberapa banyak ide-ide pemasaran yang sudah Anda lakukan?
  • Sudah berapa kali Anda gagal dan bangkit lagi mencoba?
  • Seberapa keras Anda mencari solusi masalah Anda?
  • Berapa banyak kontak yang sudah Anda kumpulkan untuk mendukung bisnis Anda?
  • dan sebagainya.
Jika Anda memang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Akan selalu ada jalan untuk menyelesaikan masalah Anda. Potensi pikiran, hati, dan tubuh Anda sudah cukup untuk mengatasi masalah Anda. Sebesar apa pun masalah Anda. Begitu juga potensi Anda cukup untuk meraih pencapai tertinggi yang bisa dicapai manusia. Semua orang memiliki potensi yang sama, yang berbeda ialah sejauh mana kita menggunakan potensi tersebut. Sejauh mana kita membumikan man jadda wa jada dalam hidup Anda.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS